What's Up

Recent Articles

Tuesday, March 20, 2012

Fisika Mendongeng




    Bintang Kutub

      Di langit malam yang gelap, ada sebuah bintang yang tak pernah berpindah. Orang-orang menyebutnya Bintang Kutub. Bintang ini dapat menjadi pedoman untuk menetukan arah bagi para pelaut dan nelayan di laut lepas. Di India, bintang ini disebut Bintang Dhruva. Mengapa demikian? Begini ceritanya…
Pada jaman dahulu, hiduplah seorang anak bersama Dhruva. Ia tinggal di tengah hutan bersama ibunya. Ibu Dhruva bernama Ratu Suniti. Ya! Dhruva memang putra mahkota seorang raja! Ayahnya bernama Raja Uttanapada.
Seharusnya Dhruva dan ibunya tinggal di dalam istana. Tapi, karena kedengkian seorang kerabat istana yang ingin anaknya kelak menjadi raja, Dhruva dan ibunya di usir dari istana. Dalam kehidupannya, Dhruva sangat merindukan ayahnya. Tapi, tiap kali Ratu Suniti menghiburnya,
“Dhruva, anakku,” kata Ratu Suniti. “Ada seorang ayah yang sangat menyayangimu. Kelak suatu hari nanti, kau akan bertemu dengannya.”
“Siapa dia, Bu?” tanya Dhruva.
“Dia adalah Dewa Wishnu,” jawab Ratu Suniti.
“Kapan saya bisa bertemu denganya, Bu?” tanya Dhruva lagi.
“Nanti, bila kau sudah dewasa dan menjadi orang yang bijaksana,” sahut Ratu Suniti sambil membelai kepala Dhruva.
Dhruva termenung. Ia benar-benar merindukan seorang ayah! Beberapa bulan yang lalu, ia memang pergi ke istana. Tapi ia tidak bertemu dengan ayahnya. Ia malah bertemu dengan Suruchi, kerabat istana yang dengki itu. Suruchi langsung mengusir Dhruva. Dan dhruva pun kembali ke hutan.
“Saya tidak mau menunggu sampai jadi dewasa dan bijakasana, Bu,” kata Dhruva kemudian. “Saya ingin bertemu dengan Dewa Wishnu sekarang.” Ratu Suniti mengetahui betapa kuatnya keinginan Dhruva.
“Anakku Dhruva,” ucap Ratu Suniti akhirnya. “Kalau kau memang ingin bertemu Dewa Wishnu, pergilah. Tapi ingat, segera kembali ke sini begitu keinginanmu berkurang walau cuma sedikit.”
Dhruva sangat berterima kasih atas kebijaksanaan ibunya. Ia kemudian pamit, lalu meninggalkan ibu dan gubuknya. Ia terus melangkah makin jauh masuk ke dalam hutan. Ya! Dhruva memang sangat ingin bertemu Dewa Wishnu! Berhari-hari Dhruva berjalan, tapi ia belum juga bertemu Dewa Wishnu.
Pada suatu malam, Dhruva merasa sangat lelah dan lapar. Ia berbaring di bawah sebuah pohon besar. Di tengah kegelapan itu, ia melamun. Terbayang di matanya wajah ibunya yang sedih dan kesepian tanpa dirinya. Tapi keinginan Dhruva tak pernah berkurang sedikit pun. Dan dalam kegelapan itu, tiba-tiba seseorang muncul di depan Dhruva. Orang itu adalah Narada yang bijaksana.
“Anak kecil, sedang apa kau malam-malam begini berada di tengah hutan?” tanya Narada. Dhruva menceritakan keinginannya untuk bertemu Dewa Wishnu. Kepala Narada mengangguk-angguk begitu cerita Dhruva selesai.
“Kalau begitu, ikutlah denganku,” kata Narada kemudian.
Sejak saat itu, Dhruva mengikuti Narada.
Narada mengajari Dhruva berdoa dan bertapa. Dhruva sangat tekun belajar bertapa. Ia duduk tak bergerak di atas batu, menutup matanya, kemudian memusatkan pikiran pada satu hal, yaitu Dewa Wishnu.
Suatu hari, terdengarlah suara, “Anaklku Dhruva, aku ada di sini.” Dhruva membuka matanya. Di depan Dhruva, berdirilah seorang laki-laki. Cahaya kemilau menyelimuti tubuh laki-laki itu. Saat itu juga Dhruva tahu bahwa doanya terkabul. Laki-laki itu adalah Dewa Wishnu. Dhruva sangat gembira.
“Anakku,” kata Dewa Wishnu. “Kau sudah melakukan segala hal agar bisa bertemu denganku. Kau sudah memegang teguh keinginan itu, dan mengatasi semua rintangan yang menghadangmu. Nah, sekarang apa yang kau inginkan setelah bertemu denganku?”
“Dewa, saya sangat merindukan seorang ayah. Ibu saya berkata bahwa Dewa Wishnu-lah ayah yang terbaik di dunia ini. Saya ingin selalu dekat dengan Dewa,” jawab Dhruva. “Selain itu, saya ingin Ibu saya kembali ke istana. Saya ingin Ibu saya bahagia, Dewa.”
“Baiklah,” sahut Dewa Wishnu. “Ibumu akan kembali ke istana, dan kau akan selalu dekat denganku.”
Lalu Dewa Wishnu mengubah Dhruva menjadi sebuah bintang yang amat terang, dan meletakkannya di langit.
Beberapa saat setelah Dhruva menjadi Bintang Kutub, datanglah utusan istana untuk menjemput Ratu Suniti, Ibu dhruva. Raja Uttanapada sudah mengetahui kedengkian Suruchi. Ratu Suniti pun kembali ke istana.
Bila malam tiba, Ratu Suniti selalu menyempatkan diri untuk melambaikan tangan ke arah Bintang Kutub, yang kemudian diketahuinya merupakan penjelmaan dari Dhruva. Dhruva pun membalas lambaian tangan itu dengan kerlipan yang indah.
Bintang Kutub itu tak pernah berpindah, tak seperti bintang-bintang lain yang selalu bergiliran untuk muncul di langit. Bintang Kutub itu ada sepanjang tahun, sebagai lambang keinginan yang begitu kuat, yaitu keinginan Dhruva bertemu dengan Dewa Wishnu. 


Lalu Ilmu Fisika nya dimana?


Jadi, bintang kutub yang disebut-sebut di dongeng itu, memang ada. Seperti apa penampakannya? Seperti gambar diatas tentunya. Sesuai namanya, bintang ini terletak sangat dekat dengan kutub utara langit. Istilah bintang kutub biasa merujuk pada Polaris yang merupakan bintang kutub utara, makanya Polaris sering juga disebut bintang  Utara. Polaris merupakan bintang paling terang di rasi Ursa Minor. Polaris berjarak sekitar 430 tahun cahaya dari bumi dan merupakan sistem bintang ganda.

Hal yang luar biasa dari bintang ini adalah, Polaris tidak pernah berpindah dari tempatnya. Bumi berputar pada porosnya setiap 24 jam, sehingga bintang-bintang terlihat bergerak mengelilingi bumi. Sedangkan Polaris terlihat berada tetap di tempatnya karena letaknya tepat di titik sumbu bumi, hampir persis di kutub utara langit, pusat spin. Karena itu, di India Polaris disebut dengan Dhruva yang melambangkan keinginan dan harapan yang kuat.

 
 Polaris biasa digunakan untuk menentukan arah utara oleh para pelaut, Polaris juga digunakan untuk menentukan garis lintang. Para astronom biasa menggunakan Polaris untuk dijadikan petunjuk menentukan letak bintang-bintang yang lain.

Untuk menemukan Polaris , kita harus terlebih dahulu menemukan Big Dipper, kelompok tujuh bintang yang berbentuk seperti timba di langit.


Setelah itu, tarik garis lurus dari dua bintang terluar Big Dipper. Kalian akan menemukan Little Dipper. Dan bintang yang berada di ujung pegangan Little Dipper itu adalah Polaris .

Tapi, pada masa sekarang kutub utara langit dekat sekali dengan Bintang Kutub (Polar Star, Polaris) dengan jarak sedekat ~1 derajat busur. Dari Indonesia belahan selatan Bintang Kutub sudah sulit/tidak bisa terlihat. Sementara dari Indonesia belahan utara Bintang Kutub masih dapat terlihat.

Jadi kesimpulannya, bagi kalian yg tinggal di belahan equator/ khatulistiwa sebelah selatan tidak mungkin bisa melihat Polaris terutama Pulau Jawa ataupun Sumatera bagian selatan seperti kita sangat tidak mungkin tetapi bila kalian tinggal di utara equator kalian bisa melihatnya terutama di Manado sangat mungkin untuk melihatnya dan bahkan, dari negara jiran malaysia kita masih bisa melihatnya. Sayang sekali ya..


3 comments:

Anonymous said...

nama wishnu d'sbut-sbut""""""",

-fkurnia- said...

Please deh, Jay ;)
Aniway, maacih udah maen maen ke sinii.
Ayo baco yang laen, nyahahaa...

wahana nusantara said...

wow...good job.
kunjungi punya saya jg yach...

www.nusantara-tour.com
pilihan cerdas berwisata iptek...

Post a Comment