Balet itu salah satu seni tari klasik favorit saya. Walaupun cuma tau The Nutcracker doang (itu juga gara-gara nonton Barbie and the Nutcracker ;)), tapi yang jelas saya suka bener melototin tarian balet di teve.
Tapi tau kah kamu, kalo balet itu merupakan perpaduan seni dengan ilmu fisika? Jarang ada yang tau kan? Nah ini, sekarang ini mau saya kasih tau.
Jadi menurut Wikipedia, Ballet is a type of performance dance, that originated in the Italian Renaissance courts of the 15th century, and which was further developed in France and Russia as a concert dance form. The early portions preceded the invention of the proscenium stage and were presented in large chambers with most of the audience seated on tiers or galleries on three sides of the dance floor.
Tapi tau kah kamu, kalo balet itu merupakan perpaduan seni dengan ilmu fisika? Jarang ada yang tau kan? Nah ini, sekarang ini mau saya kasih tau.
source : google.com |
Jadi menurut Wikipedia, Ballet is a type of performance dance, that originated in the Italian Renaissance courts of the 15th century, and which was further developed in France and Russia as a concert dance form. The early portions preceded the invention of the proscenium stage and were presented in large chambers with most of the audience seated on tiers or galleries on three sides of the dance floor.
Trus Fisika nya dimana?
Perhatiin gambar deh, disitu kan jelas kalo seluruh tubuh balerinanya tertopang di jempol kaki, nah disitu ada rahasia fisikanya. Gerakan balet yang dinamis merupakan gabungan logika dengan intuisi,
persepsi analitik dengan perasaan, serta gabungan pengertian holistik
dengan pemikiran, langkah demi langkah. Di situlah hukum fisika
berperan.
Pada
tarian balet terkenal ‘The Nutcracker’ seorang balerina (penari balet)
memulai tariannya dengan berjinjit seimbang pada satu kaki dan tangan
terangkat ke atas. Kaki yang lain terangkat ke belakang. Pada
keseimbangan yang dikenal dengan nama arabesque on pointe itu, penari bertumpu pada daerah yang sangat kecil.
Menurut Hukum Keseimbangan, posisi berdiri diatas daerah kecil (on pointe)
bisa tercapai jika pusat berat balerina berada tepat di atas titik
tumpunya. Pada posisi yang dipopulerkan oleh Marie Taglioni pertengahan
abad ke-19, gaya berat berada satu garis dengan titik tumpunya. Tetapi ketika posisi pusat berat balerina menyimpang dari posisi seimbang, maka gaya gravitasi akan membuat balerina terpelanting dalam waktu yang relatif singkat.
Lalu setelah melakukan gerak diam seimbang,
seorang balerina akan bergerak. Ketika balerina bergerak maju, yang ia
lakukan adalah menekan lantai dengan kakinya ke arah belakang. Pada
saat mendapat tekanan, lantai bereaksi
dan mendorong kaki balerina dengan gaya yang sama besar ke arah depan
sehingga balerina bergerak maju. Makin keras kaki balerina menekan
lantai, makin cepat balerina bergerak maju. Konsep ini juga kita gunakan pada waktu berjalan.
No comments:
Post a Comment