What's Up

Recent Articles

Saturday, July 7, 2012

HORE!

0 komentar
Akhirnya semester tersibuk sepanjang sejarah perkuliahan ini, BERAKHIR! AHURAAH!

Dan dengan berakhirnya semester ini, rasanya saya perlu ngasih disclaimer juga, kalo topik fisika di blog ini, BERAKHIR JUGA! AHURAAAH!

Sebenernya ga berakhir-berakhir banget sih, cuma mungkin nantinya bakal ada blogpost blogpost yang sama sekali ga berkaitan dengan fisika. Blogpost yang isinya review film, misalnya. Atau blogpost yang ditulis dalam rangka ikutan lomba, misalnya *uhuk*

Semoga, berakhirnya semester ini bener bener ditutup dengan ucapan AHURAAH juga, ahuraah yang berkaitan dengan nilai, ofkos. Karena sejauh ini, baru ada satu nilai yang keluar, hmm mayan bagus si, B. Cuma ntah kenapa, si B ini berimplikasi menurunkan IPK saya.

Huee.. ipk udah kecil, nambah kecil lagi :((

Hyasutralah, pokoknya, kedepannya, isi blog ini bakal berwarna lagi. Nggak cuma berpatokan sama fisika, dan seni.

Atau mungkin saya mesti ganti header dan judul kali ya?

Ah nantilah, biar future feni aja yang mikirin ;)

Friday, May 11, 2012

Sourca Code

0 komentar
It's been long time since the last post ya..
Naah, setelah bahas buku, musik, dan lain-lainnya kemaren, sekarang bahas Fisika dalam film.
Judul filmnya? Source Code, alias Kode Sumber (?)

Jadi posting ini setengah review film, setengah bahas fisika.

Di film ini, tokoh utamanya itu dihadapkan pada suatu keadaan, dimana dia hanya punya 8 menit untuk menemukan bom sekaligus yang punya bom, didalam suatu kereta api penuh penumpang. Si tokoh sih ngerasanya dia cuma menjalani simulasi, yang ga akan punya korelasi apa-apa sama kehidupan nyatanya, eh tapi ternyata, keadaan ini benar-benar nyata, yang mana kalo dia ga berhasil, kereta apinya beneran meledak.

Terkesan seru ya.

Tapi beneran seru kok. Mana pemeran utamanya cakep gilak lagi :D


Sementara, source code itu sendiri begini contohnya :

Sementara itu, jika dikutip dari wikipedia, source code itu sendiri artinya any collection of computer instructions (possibly with comments) written using some human-readable computer language, usually as text. The source code of a programming language is specially designed to facilitate the work of computer programmers, who specify the actions to be performed by a computer mostly by writing source code.

Lah, trus fisikanya?

Naah, difilm ini, ada seorang tokoh pemimpin operasinya, big boss lah ya, yang ngomong-ngomong mengenai teori fisika kuantum yang melatarbelakangi kemungkinan terjadinya simulasi yang ternyata bukan simulasi seperti yang saya tulis diatas tadi.

Bingung? Jangan bingung, tonton langsung dengan donlot diii .... SINI

Tuesday, March 27, 2012

Supernova 1 : Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh

0 komentar

Supernova ini bukannya peristiwa bintang mati yang lalu meledak yaa..
Supernova ini serial novel karangan Dewi 'Dee' Lestari. Dan yang akan dibahas ya Supernova pertama, yang kaitan keilmuan Fisikanya kuat sekali. Bahkan sampai bawa-bawa Kucing Schrodinger di salah satu babnya.



Supernova Ksatria Putri Bintang Jatuh ini sebenarnya agak-agak sesat, dalam artian pengandaian karakter-karakternya yang jauh dari norma 'kenormalan' masyarakat Indonesia. Pasangan Gay, Pasangan selingkuh, dan Model merangkap (maaf) Pelacur.

Kalau dilihat dari websitenya Dee sendiri, sinopsisnya begini :
Kisah dimulai dari pertemuan dua tokoh, Dhimas dan Ruben, yang bersua di Washington DC dan kemudian bermetamorfosis menjadi sepasang kekasih. Pada hari jadi mereka yang ke-10, mereka berkolaborasi membuat sebuah novel berbasiskan sebuah dongeng kanak-kanak berjudul “Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh”. Sementara itu, seorang eksekutif muda bernama Ferre dikisahkan terlibat hubungan cinta dengan seorang reporter bernama Rana yang telah menikah. Hubungan cinta itu menjungkirbalikkan hidup Ferre dan memaksanya menelusuri masa kecilnya yang pahit. Pada sisi lain, peragawati dan model terkenal bernama Diva dikisahkan menjalani kehidupan ganda. Diva juga diam-diam dikenal sebagai pelacur termahal yang memiliki kecerdasan luar biasa dan itu menjadi magnet tersendiri bagi para pelanggannya. Tiga sisi kehidupan antara Dhimas-Ruben, Ferre-Rana, dan Diva, terjalin benang merah yang dirajut oleh Supernova, sesosok tokoh dunia maya yang hanya muncul di internet dan menjadi konsultan banyak orang. Penelusuran spiritualitas yang berdampingan dengan eksplorasi saintifik ini berujung pada pertanyaan besar: siapakah gerangan sesungguhnya Supernova? Dan bagaimana kehidupan setiap tokoh saling menyentuh dan mempengaruhi satu sama lain tanpa mereka sadari.
Karya debut ini mengundang banyak perhatian dari berbagai kalangan dan melambungkan nama Dee sebagai wakil generasi sastra Indonesia tahun 2000 (“Dari Fanshori ke Handayani” Taufik Ismail).
 Baca buku ini mungkin beresiko dinasihati aktivis Masjid, tapi saya sukaa, haha..

Lihat deh salah satu kutipan dari Keping Ksatria Schrodinger ini (Ya, dibuku ini, BAB diganti jadi KEPING)

"Dhimas cuma bisa melipat tangannya, menggeleng-gelengkan
kepala. "Aku tak tahu lagi jadinya bagaimana..."

Tuesday, March 20, 2012

Fisika Mendongeng

3 komentar


    Bintang Kutub

      Di langit malam yang gelap, ada sebuah bintang yang tak pernah berpindah. Orang-orang menyebutnya Bintang Kutub. Bintang ini dapat menjadi pedoman untuk menetukan arah bagi para pelaut dan nelayan di laut lepas. Di India, bintang ini disebut Bintang Dhruva. Mengapa demikian? Begini ceritanya…
Pada jaman dahulu, hiduplah seorang anak bersama Dhruva. Ia tinggal di tengah hutan bersama ibunya. Ibu Dhruva bernama Ratu Suniti. Ya! Dhruva memang putra mahkota seorang raja! Ayahnya bernama Raja Uttanapada.
Seharusnya Dhruva dan ibunya tinggal di dalam istana. Tapi, karena kedengkian seorang kerabat istana yang ingin anaknya kelak menjadi raja, Dhruva dan ibunya di usir dari istana. Dalam kehidupannya, Dhruva sangat merindukan ayahnya. Tapi, tiap kali Ratu Suniti menghiburnya,
“Dhruva, anakku,” kata Ratu Suniti. “Ada seorang ayah yang sangat menyayangimu. Kelak suatu hari nanti, kau akan bertemu dengannya.”
“Siapa dia, Bu?” tanya Dhruva.
“Dia adalah Dewa Wishnu,” jawab Ratu Suniti.
“Kapan saya bisa bertemu denganya, Bu?” tanya Dhruva lagi.
“Nanti, bila kau sudah dewasa dan menjadi orang yang bijaksana,” sahut Ratu Suniti sambil membelai kepala Dhruva.
Dhruva termenung. Ia benar-benar merindukan seorang ayah! Beberapa bulan yang lalu, ia memang pergi ke istana. Tapi ia tidak bertemu dengan ayahnya. Ia malah bertemu dengan Suruchi, kerabat istana yang dengki itu. Suruchi langsung mengusir Dhruva. Dan dhruva pun kembali ke hutan.
“Saya tidak mau menunggu sampai jadi dewasa dan bijakasana, Bu,” kata Dhruva kemudian. “Saya ingin bertemu dengan Dewa Wishnu sekarang.” Ratu Suniti mengetahui betapa kuatnya keinginan Dhruva.
“Anakku Dhruva,” ucap Ratu Suniti akhirnya. “Kalau kau memang ingin bertemu Dewa Wishnu, pergilah. Tapi ingat, segera kembali ke sini begitu keinginanmu berkurang walau cuma sedikit.”
Dhruva sangat berterima kasih atas kebijaksanaan ibunya. Ia kemudian pamit, lalu meninggalkan ibu dan gubuknya. Ia terus melangkah makin jauh masuk ke dalam hutan. Ya! Dhruva memang sangat ingin bertemu Dewa Wishnu! Berhari-hari Dhruva berjalan, tapi ia belum juga bertemu Dewa Wishnu.
Pada suatu malam, Dhruva merasa sangat lelah dan lapar. Ia berbaring di bawah sebuah pohon besar. Di tengah kegelapan itu, ia melamun. Terbayang di matanya wajah ibunya yang sedih dan kesepian tanpa dirinya. Tapi keinginan Dhruva tak pernah berkurang sedikit pun. Dan dalam kegelapan itu, tiba-tiba seseorang muncul di depan Dhruva. Orang itu adalah Narada yang bijaksana.
“Anak kecil, sedang apa kau malam-malam begini berada di tengah hutan?” tanya Narada. Dhruva menceritakan keinginannya untuk bertemu Dewa Wishnu. Kepala Narada mengangguk-angguk begitu cerita Dhruva selesai.
“Kalau begitu, ikutlah denganku,” kata Narada kemudian.
Sejak saat itu, Dhruva mengikuti Narada.
Narada mengajari Dhruva berdoa dan bertapa. Dhruva sangat tekun belajar bertapa. Ia duduk tak bergerak di atas batu, menutup matanya, kemudian memusatkan pikiran pada satu hal, yaitu Dewa Wishnu.
Suatu hari, terdengarlah suara, “Anaklku Dhruva, aku ada di sini.” Dhruva membuka matanya. Di depan Dhruva, berdirilah seorang laki-laki. Cahaya kemilau menyelimuti tubuh laki-laki itu. Saat itu juga Dhruva tahu bahwa doanya terkabul. Laki-laki itu adalah Dewa Wishnu. Dhruva sangat gembira.
“Anakku,” kata Dewa Wishnu. “Kau sudah melakukan segala hal agar bisa bertemu denganku. Kau sudah memegang teguh keinginan itu, dan mengatasi semua rintangan yang menghadangmu. Nah, sekarang apa yang kau inginkan setelah bertemu denganku?”
“Dewa, saya sangat merindukan seorang ayah. Ibu saya berkata bahwa Dewa Wishnu-lah ayah yang terbaik di dunia ini. Saya ingin selalu dekat dengan Dewa,” jawab Dhruva. “Selain itu, saya ingin Ibu saya kembali ke istana. Saya ingin Ibu saya bahagia, Dewa.”
“Baiklah,” sahut Dewa Wishnu. “Ibumu akan kembali ke istana, dan kau akan selalu dekat denganku.”
Lalu Dewa Wishnu mengubah Dhruva menjadi sebuah bintang yang amat terang, dan meletakkannya di langit.
Beberapa saat setelah Dhruva menjadi Bintang Kutub, datanglah utusan istana untuk menjemput Ratu Suniti, Ibu dhruva. Raja Uttanapada sudah mengetahui kedengkian Suruchi. Ratu Suniti pun kembali ke istana.
Bila malam tiba, Ratu Suniti selalu menyempatkan diri untuk melambaikan tangan ke arah Bintang Kutub, yang kemudian diketahuinya merupakan penjelmaan dari Dhruva. Dhruva pun membalas lambaian tangan itu dengan kerlipan yang indah.
Bintang Kutub itu tak pernah berpindah, tak seperti bintang-bintang lain yang selalu bergiliran untuk muncul di langit. Bintang Kutub itu ada sepanjang tahun, sebagai lambang keinginan yang begitu kuat, yaitu keinginan Dhruva bertemu dengan Dewa Wishnu. 


Lalu Ilmu Fisika nya dimana?