Bintang Kutub
Di langit malam yang gelap, ada sebuah bintang yang tak pernah
berpindah. Orang-orang menyebutnya Bintang Kutub. Bintang ini dapat
menjadi pedoman untuk menetukan arah bagi para pelaut dan nelayan di
laut lepas. Di India, bintang ini disebut Bintang Dhruva. Mengapa
demikian? Begini ceritanya…
Pada jaman dahulu, hiduplah seorang anak bersama Dhruva. Ia tinggal
di tengah hutan bersama ibunya. Ibu Dhruva bernama Ratu Suniti. Ya!
Dhruva memang putra mahkota seorang raja! Ayahnya bernama Raja
Uttanapada.
Seharusnya Dhruva dan ibunya tinggal di dalam istana. Tapi, karena
kedengkian seorang kerabat istana yang ingin anaknya kelak menjadi raja,
Dhruva dan ibunya di usir dari istana. Dalam kehidupannya, Dhruva
sangat merindukan ayahnya. Tapi, tiap kali Ratu Suniti menghiburnya,
“Dhruva, anakku,” kata Ratu Suniti. “Ada seorang ayah yang sangat
menyayangimu. Kelak suatu hari nanti, kau akan bertemu dengannya.”
“Siapa dia, Bu?” tanya Dhruva.
“Dia adalah Dewa Wishnu,” jawab Ratu Suniti.
“Kapan saya bisa bertemu denganya, Bu?” tanya Dhruva lagi.
“Nanti, bila kau sudah dewasa dan menjadi orang yang bijaksana,” sahut Ratu Suniti sambil membelai kepala Dhruva.
Dhruva termenung. Ia benar-benar merindukan seorang ayah! Beberapa
bulan yang lalu, ia memang pergi ke istana. Tapi ia tidak bertemu dengan
ayahnya. Ia malah bertemu dengan Suruchi, kerabat istana yang dengki
itu. Suruchi langsung mengusir Dhruva. Dan dhruva pun kembali ke hutan.
“Saya tidak mau menunggu sampai jadi dewasa dan bijakasana, Bu,” kata
Dhruva kemudian. “Saya ingin bertemu dengan Dewa Wishnu sekarang.” Ratu
Suniti mengetahui betapa kuatnya keinginan Dhruva.
“Anakku Dhruva,” ucap Ratu Suniti akhirnya. “Kalau kau memang ingin
bertemu Dewa Wishnu, pergilah. Tapi ingat, segera kembali ke sini begitu
keinginanmu berkurang walau cuma sedikit.”
Dhruva sangat berterima kasih atas kebijaksanaan ibunya. Ia kemudian
pamit, lalu meninggalkan ibu dan gubuknya. Ia terus melangkah makin jauh
masuk ke dalam hutan. Ya! Dhruva memang sangat ingin bertemu Dewa
Wishnu! Berhari-hari Dhruva berjalan, tapi ia belum juga bertemu Dewa
Wishnu.
Pada suatu malam, Dhruva merasa sangat lelah dan lapar. Ia berbaring
di bawah sebuah pohon besar. Di tengah kegelapan itu, ia melamun.
Terbayang di matanya wajah ibunya yang sedih dan kesepian tanpa dirinya.
Tapi keinginan Dhruva tak pernah berkurang sedikit pun. Dan dalam
kegelapan itu, tiba-tiba seseorang muncul di depan Dhruva. Orang itu
adalah Narada yang bijaksana.
“Anak kecil, sedang apa kau malam-malam begini berada di tengah
hutan?” tanya Narada. Dhruva menceritakan keinginannya untuk bertemu
Dewa Wishnu. Kepala Narada mengangguk-angguk begitu cerita Dhruva
selesai.
“Kalau begitu, ikutlah denganku,” kata Narada kemudian.
Sejak saat itu, Dhruva mengikuti Narada.
Narada mengajari Dhruva berdoa dan bertapa. Dhruva sangat tekun
belajar bertapa. Ia duduk tak bergerak di atas batu, menutup matanya,
kemudian memusatkan pikiran pada satu hal, yaitu Dewa Wishnu.
Suatu hari, terdengarlah suara, “Anaklku Dhruva, aku ada di sini.”
Dhruva membuka matanya. Di depan Dhruva, berdirilah seorang laki-laki.
Cahaya kemilau menyelimuti tubuh laki-laki itu. Saat itu juga Dhruva
tahu bahwa doanya terkabul. Laki-laki itu adalah Dewa Wishnu. Dhruva
sangat gembira.
“Anakku,” kata Dewa Wishnu. “Kau sudah melakukan segala hal agar bisa
bertemu denganku. Kau sudah memegang teguh keinginan itu, dan mengatasi
semua rintangan yang menghadangmu. Nah, sekarang apa yang kau inginkan
setelah bertemu denganku?”
“Dewa, saya sangat merindukan seorang ayah. Ibu saya berkata bahwa
Dewa Wishnu-lah ayah yang terbaik di dunia ini. Saya ingin selalu dekat
dengan Dewa,” jawab Dhruva. “Selain itu, saya ingin Ibu saya kembali ke
istana. Saya ingin Ibu saya bahagia, Dewa.”
“Baiklah,” sahut Dewa Wishnu. “Ibumu akan kembali ke istana, dan kau akan selalu dekat denganku.”
Lalu Dewa Wishnu mengubah Dhruva menjadi sebuah bintang yang amat terang, dan meletakkannya di langit.
Beberapa saat setelah Dhruva menjadi Bintang Kutub, datanglah utusan
istana untuk menjemput Ratu Suniti, Ibu dhruva. Raja Uttanapada sudah
mengetahui kedengkian Suruchi. Ratu Suniti pun kembali ke istana.
Bila malam tiba, Ratu Suniti selalu menyempatkan diri untuk
melambaikan tangan ke arah Bintang Kutub, yang kemudian diketahuinya
merupakan penjelmaan dari Dhruva. Dhruva pun membalas lambaian tangan
itu dengan kerlipan yang indah.
Bintang Kutub itu tak pernah berpindah, tak seperti bintang-bintang
lain yang selalu bergiliran untuk muncul di langit. Bintang Kutub itu
ada sepanjang tahun, sebagai lambang keinginan yang begitu kuat, yaitu
keinginan Dhruva bertemu dengan Dewa Wishnu.
Lalu Ilmu Fisika nya dimana?